Senin, 28 Desember 2009

Riset Pemasaran

Perilaku Konsumen

MENGENAL RISET PEMASARAN

Tahukah kamu apa itu Riset Pemasaran ??

Menurut beberapa ahli mendefinisikan bahwa Riset Pemasaran yaitu :

Menurut WY. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

Menurut H. Nystrom pemasaran adalah suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

Menurut Philip dan Duncan pemasaran adalah sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.

Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Jadi dapat disimpulkan beberapa ahli mengemukakan bahwa riset pemasaran adalah suatu system yang meliputi seluruh system yang berhubungan dengan tujuan perencanaan & dapat menentukan harga hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat disalurkan dari produsen ke konsumen.

Konsep yang berkaitan dengan riset pemasaran :
• Berorientasi pada konsumen.
• Mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, tidak semata-mata untuk meningkatkan volume penjualan
• Mengintegrasikan dan mengkoordinasi pemasaran dengan fungsi perusahaan.

Adapun beberapa peran dalam Riset pemasaran, diantaranya ialah :
• Merupakan cara yang efektif untuk menentukan produk atau layanan (baru) yang laku jual.
• Merupakan sarana manajemen yang efektif dan efisien.
• Merupakan sarana yang baik secara metodologi dan statistik.
• Merupakan proses ilmiah yang bersifat netral dan memberikan hasil yang tidak bias/valid.
• Merupakan sarana mendekatkan perusahaan dengan konsumen atau promosi secara halus.
• Dapat menunjukkan cara-cara dalam menembus hambatan-hambatan dalam proses penjualan produk/jasa.


Untuk mendapatkan proyek riset secara efektif diperlukan antisipasi terhadap seluruh langkah proses riset. Adapun 9 langkah – langkah dalam proses Riset Pemasaran yaitu :
1. Menetapkan kebutuhan akan informasi
2. Menentukan sasaran riset dan kebutuhan akan informasi
3. Menentukan sumber data
4. Mengembangkan bentuk pengumpulan data
5. Merancang sample
6. Mengumpulkan data
7. Mengolah data
8. Menganalisis data
9. Menyajikan hasil riset

Adapun beberapa yang masuk ke dalam 3 jenis desain riset, yaitu :
1. Eksploratori à tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.
2. Deskriptif à tujuan utama riset adalah untuk menggambarkan sesuatu
3. Kausal à tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti


Referensi :
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-ilmu-manajemen-pemasaran-marketing-dasar
http://www.contohskripsitesis.com/backup/Panduan/Riset%20Pemasaran%20dgn%20SPSS.doc
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/manajemen-pemasaran/riset-pemasaran
http://www.midas-solusi.com/knowledge-space,en,detail,39,tahap-tahap-melakukan-riset-pemasaran

Citra Produk

Perilaku Konsumen

BAGAIMANA MEMPERTAHANKAN CITRA PRODUK PERUSAHAAN

Apasih Citra Produk??

Citra produk merupakan salah satu dari factor keberhasilan dalam perusahaan yang ingin meningkatkan nilai jual produk dan gambaran yang diperoleh konsumen mengenai produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Di dalam menghadapi persaingan, perusahaan juga dtuntun untuk bagaimana perusahaan dapat membuat citra produk. Untuk mendapatkan perhatian pasar dan bagaimana perusahaan dapat membuat citra produk yang baik untuk konsumen adalah dengan cara strategi penempatan (positioning) produk.

Menurut Tjiptono positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk didalam pasar. Apabila suatu perusahaan yang telah berhasil memposisikan produknya dengan baik berarti perusahaan tersebut telah berhasil menciptakan citra produk terhadap konsumen.

Citra produk dapat terbentuk dengan berbagai macam, misalkan : pengalaman langsung dari konsumen yang pernah memskai atau mencoba produk tersebut, perbandingan yang dlakukan oleh konsumen yang pernah menggunakan produk tersebut, kisah dari teman, keluarga tentang baik tidaknya produk.

Disamping itu iklan juga dapaqt dipakai untuk mempertahankan dan memperbaiki citra produk dari perusahaan tersebut. Karena yang menilai bagus atau tidaknya produk tersebut bukanlah produsen melaikan konsumen. Apabila konsumen sudah mengecap produk tersebut bagus maka perusahaan sebaiknya mempertahankan produk tersebet dan dibuat lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Kemudian baru perusahaan mempertimbangkan harga, perbandingan produk, kemasan dan lain – lain. Namun apabila konsumen sudah mengecap suatu produk tersebut tidak bagus maka jangan heran apabila dalam satu atau beberapa bulan omset yang didapat dari perusahaan akan turun perlahan – lahan atau bahkan akan turun secara signifikan.

Akan tetapi, pemasangan iklan untuk meningkatkan citra produk hendaknya dapat disesuaikan dengan massanya. Misalakan produk otomatif sangat tepat dimuat dimajalah otomotif. Namun didalam majalah tersebut harus ada paling tidak sedikit harus terdapat berita yang memuat tren – tren otomotif masa kini. Dapat disimpulkan segmentasi pasar yang digunakan harus dengan target group yang ingin dicapai oleh perusahaan benar – benar tepat sasaran.

Produsen sabun menggunakan bintang - bintang film terkenal yang cantik untuk mempromosikan produknya. Harapannya adalah publik mempersepsikan sabun produknya dikonsumsi oleh bintang-bintang film itu. Jamu menggunakan seorang tokoh intelektual terkenal untuk mencitrakan konsumen penggunanya. Produsen pelumas mempergunakan figur pembalap mobil formula sebagai ikon untuk membagun citra produknya.

Pada era kompetisi semua perusahaan berlomba - lomba membangun citra produknya. Sekali citra produk mengalami penurunan maka diperlukan perjuangan yang jauh lebih mahal untuk mengangkatnya kembali. Kecelakaan bisa disebabkan dari dalam maupun serangan dari luar. Beberapa minggu yang lalu ketika sebuah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) mengeluarkan hasil penelitiannya bahwa banyak minuman isotonik pengganti ion tubuh yang beredar di Indonesia mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan, maka ramai - ramailah perusa - haan penghasil minuman isotonik itu pasang iklan besar - besar di media massa untuk ”melawan” dan meyakinkan publik bahwa produknya aman untuk dikonsumsi.

Jadi dalam mempertahankan suatu citra produk maka kita juga harus dapat mempertahankan produk tersebut.


Referensi :
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2003-sitifahrin-283
http://www.perfspot.com/docs/doc.asp?id=45766
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/manajemen/pengaruh-penempatan-positioning-produk-terhadap-citra-produk-studi-pada-pen
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3020&Itemid=341

PERSEPSI

Perilaku konsumen

PENGERTIAN PERSEPSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

Menurut beberapa ahli mencoba mendefinisikan tentang Persepsi :
Menurut Bimo Waligito persepsi yaitu proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya.

Menurut Davidoff persepsi yaitu proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu.
Menurut Bower persepsi yaitu interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu.

Menurut Gibson persepsi yaitu suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.
Menurut Krech persepsi yaitu proses pemberian arti terhadaplingkungan oleh seorang individu.

Menurut Lindzey & Aronson persepsi yaitu mencakup konteks kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi sosial. Persepsi social merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut.

Jadi persepsi dapat disimpulkan bahwa proses diman terjadinya didalam diri individu dari pengelihatan sampai diterimanya rangsangan tersebut dan disadari oleh individu sehingga apa yang dilakukan dalam aktivitas sehari – hari melalui indera – indera yang dimiliki oleh masing – masing individu.

Adapun proses yang dilakukan oleh indera dapat menyebabkan persepsi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Persepsi Visual yang didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.[1] Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
2. Persepsi Auditori yang didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
3. Persepsi Perabaan yang didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
4. Persepsi Penciuman atau olfaktori yang didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
5. Persepsi Pengecapan atau rasa yang didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

Sebagai contoh dalam kehidupan sehari – hari menurut Feldman yaitu persepsi mahasiswa terhadap profesi pendidik adalah suatu aktivitas mental mahasiswa dalam proses pengorganisasian dan penerjemahan kesan-kesan, penilaian, dan pendapat dalam merasakan serta menginterpretasikan profesi pendidik berdasarkan informasi yang ditampilkan orang yang berprofesi sebagai pendidik. Persepsi mahasiswa terhadap profesi pendidik itu berbeda untuk masing-masing mahasiswa sesuai dengan hasil pengalaman mahasiswa tersebut, latar pendidikan, dan karakter psikologi.
Adapun komponen-komponennya adalah sebagai berikut:
1. Sikap positif terhadap profesi pendidik.
2. Persepsi terhadap kepentingan profesi pendidik.
3. Persepsi terhadap pengharapan.
4. Latar belakang profesi pendidik.
5. Landasan profesi pendidik.
6. Tanggung jawab terhadap profesi pendidik.
7. Profesi pendidik berorientasi pada pelayanan.
8. Profesi pendidik selalu dibutuhkan.
9. Profesi pendidik memerlukan kedisiplinan.

Referensi :
id.wikipedia.org/wiki/Persepsi
id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/
www.infoskripsi.com/Theory/Teori-Cara-Pengukuran-Persepsi-Mahasiswa-Terhadap-Profesi-Pendidik.html