Harga merupakan salah satu definisi yang penting dalam pemasaran suatu produk, karena harga termasuk dalam 4 bauran pemasaran ( product,price,place,promotion ). Jadi harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakn dalam satuan moneter.
Harga merupakan suatu penentu bagi keberhasilan suatu perusahaan kaena harga dapat menentukan seberapa besar kita mendapatkan suatu keuntungan dan seberapa kecil kita mendapatkan kerugian atas penjualan produk - produk tersebut.
Dalam menentukan suatu harga barang tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, karena dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Ataupun beberapa faktor penentu dalam harga yaitu faktor internal meliputu ( tujuan pemasaran, strategi, marketing mix, organisasi ) dan ada pula faktor eksternal ( elastisitas permintaan dan kondisi persaingan pasar, harga pesaing, lingkungan external ). Adapun beberapa tahap dalam menentukan harga yaitu memilih tujuan dan orientasi biaya, memperkirakan permintaan suatu produk dan peilakunya, memperkirakan biaya, melakukan analisis perilaku pesaing, menentukan pesaing harga dan menyesuaikan harga akhir.
Apabila suatu harga barang telah ditetapkan maka sering kali perlu disesuaikan kembali karena perubahan yang terjadi pada lingkungan pemasaran. Kebijakan tersebut perlu diambil karena untuk mengantisipasi apabila ada suatu perubahan-perubahan harga barang.
Menurut Sabaruddin, pemilik Grosir Sembako Surya di Kompleks Pasar Giwangan Yogyakarta, harga gula seminggu lalu hanya mencapai Rp 7.800/kg. Setelah itu naik menjadi Rp 8.500/kg dan naik lagi menjadi Rp 8.900/kg terakhir baik menjadi Rp 9.200/kg. ''Naiknya cukup tinggi, permintaan juga tinggi karena bertepatan dengan puasa,'' paparnya kepada Republika saat ditemui di kiosnya, Senin (24/8).
“Sebenarnya pada Mei dan Desember 2009 ini adalah musim giling tebu di beberapa perusahaan gula di Indonesia. Harusnya harga gula bisa stabil walaupun permintaan naik karena stok cukup banyak. Akan tetapi karena harga gula dunia naik maka pengusaha ikut menaikan harga,” paparnya.
Menurut Praba, Menteri Perdagangan sendiri telah berkirim surat ke Menteri BUMN agar memberikan teguran pada para pengusaha gula Indonesia dalam hal ini PTPN untuk tidak menaikkan harga gula lokal. Namun hingga saat ini surat itupun belum terjawab. Terkait kenaikan harga gula itupun kata Praba, pihaknya saat ini hanya bisa melakukan pemantauan intensif terhadap kenaikan harga tersebut. Namun begitu jika kenaikan harga gula telah mencapai 25 persen lebih maka pihaknya akan mengadakan operasi pasar gula. Disperindagkoptan sendiri mematok harga gula harusnya stabil dikisaran Rp 8.000/kg.
Referensi :
Teguh Gudiarto
http://epaper.republika.co.id/berita/71391/Harga_Gula_Merambat_Naik
Harga merupakan suatu penentu bagi keberhasilan suatu perusahaan kaena harga dapat menentukan seberapa besar kita mendapatkan suatu keuntungan dan seberapa kecil kita mendapatkan kerugian atas penjualan produk - produk tersebut.
Dalam menentukan suatu harga barang tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, karena dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Ataupun beberapa faktor penentu dalam harga yaitu faktor internal meliputu ( tujuan pemasaran, strategi, marketing mix, organisasi ) dan ada pula faktor eksternal ( elastisitas permintaan dan kondisi persaingan pasar, harga pesaing, lingkungan external ). Adapun beberapa tahap dalam menentukan harga yaitu memilih tujuan dan orientasi biaya, memperkirakan permintaan suatu produk dan peilakunya, memperkirakan biaya, melakukan analisis perilaku pesaing, menentukan pesaing harga dan menyesuaikan harga akhir.
Apabila suatu harga barang telah ditetapkan maka sering kali perlu disesuaikan kembali karena perubahan yang terjadi pada lingkungan pemasaran. Kebijakan tersebut perlu diambil karena untuk mengantisipasi apabila ada suatu perubahan-perubahan harga barang.
Menurut Sabaruddin, pemilik Grosir Sembako Surya di Kompleks Pasar Giwangan Yogyakarta, harga gula seminggu lalu hanya mencapai Rp 7.800/kg. Setelah itu naik menjadi Rp 8.500/kg dan naik lagi menjadi Rp 8.900/kg terakhir baik menjadi Rp 9.200/kg. ''Naiknya cukup tinggi, permintaan juga tinggi karena bertepatan dengan puasa,'' paparnya kepada Republika saat ditemui di kiosnya, Senin (24/8).
“Sebenarnya pada Mei dan Desember 2009 ini adalah musim giling tebu di beberapa perusahaan gula di Indonesia. Harusnya harga gula bisa stabil walaupun permintaan naik karena stok cukup banyak. Akan tetapi karena harga gula dunia naik maka pengusaha ikut menaikan harga,” paparnya.
Menurut Praba, Menteri Perdagangan sendiri telah berkirim surat ke Menteri BUMN agar memberikan teguran pada para pengusaha gula Indonesia dalam hal ini PTPN untuk tidak menaikkan harga gula lokal. Namun hingga saat ini surat itupun belum terjawab. Terkait kenaikan harga gula itupun kata Praba, pihaknya saat ini hanya bisa melakukan pemantauan intensif terhadap kenaikan harga tersebut. Namun begitu jika kenaikan harga gula telah mencapai 25 persen lebih maka pihaknya akan mengadakan operasi pasar gula. Disperindagkoptan sendiri mematok harga gula harusnya stabil dikisaran Rp 8.000/kg.
Referensi :
Teguh Gudiarto
http://epaper.republika.co.id/berita/71391/Harga_Gula_Merambat_Naik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar