Senin, 28 Desember 2009

Citra Produk

Perilaku Konsumen

BAGAIMANA MEMPERTAHANKAN CITRA PRODUK PERUSAHAAN

Apasih Citra Produk??

Citra produk merupakan salah satu dari factor keberhasilan dalam perusahaan yang ingin meningkatkan nilai jual produk dan gambaran yang diperoleh konsumen mengenai produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Di dalam menghadapi persaingan, perusahaan juga dtuntun untuk bagaimana perusahaan dapat membuat citra produk. Untuk mendapatkan perhatian pasar dan bagaimana perusahaan dapat membuat citra produk yang baik untuk konsumen adalah dengan cara strategi penempatan (positioning) produk.

Menurut Tjiptono positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk didalam pasar. Apabila suatu perusahaan yang telah berhasil memposisikan produknya dengan baik berarti perusahaan tersebut telah berhasil menciptakan citra produk terhadap konsumen.

Citra produk dapat terbentuk dengan berbagai macam, misalkan : pengalaman langsung dari konsumen yang pernah memskai atau mencoba produk tersebut, perbandingan yang dlakukan oleh konsumen yang pernah menggunakan produk tersebut, kisah dari teman, keluarga tentang baik tidaknya produk.

Disamping itu iklan juga dapaqt dipakai untuk mempertahankan dan memperbaiki citra produk dari perusahaan tersebut. Karena yang menilai bagus atau tidaknya produk tersebut bukanlah produsen melaikan konsumen. Apabila konsumen sudah mengecap produk tersebut bagus maka perusahaan sebaiknya mempertahankan produk tersebet dan dibuat lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Kemudian baru perusahaan mempertimbangkan harga, perbandingan produk, kemasan dan lain – lain. Namun apabila konsumen sudah mengecap suatu produk tersebut tidak bagus maka jangan heran apabila dalam satu atau beberapa bulan omset yang didapat dari perusahaan akan turun perlahan – lahan atau bahkan akan turun secara signifikan.

Akan tetapi, pemasangan iklan untuk meningkatkan citra produk hendaknya dapat disesuaikan dengan massanya. Misalakan produk otomatif sangat tepat dimuat dimajalah otomotif. Namun didalam majalah tersebut harus ada paling tidak sedikit harus terdapat berita yang memuat tren – tren otomotif masa kini. Dapat disimpulkan segmentasi pasar yang digunakan harus dengan target group yang ingin dicapai oleh perusahaan benar – benar tepat sasaran.

Produsen sabun menggunakan bintang - bintang film terkenal yang cantik untuk mempromosikan produknya. Harapannya adalah publik mempersepsikan sabun produknya dikonsumsi oleh bintang-bintang film itu. Jamu menggunakan seorang tokoh intelektual terkenal untuk mencitrakan konsumen penggunanya. Produsen pelumas mempergunakan figur pembalap mobil formula sebagai ikon untuk membagun citra produknya.

Pada era kompetisi semua perusahaan berlomba - lomba membangun citra produknya. Sekali citra produk mengalami penurunan maka diperlukan perjuangan yang jauh lebih mahal untuk mengangkatnya kembali. Kecelakaan bisa disebabkan dari dalam maupun serangan dari luar. Beberapa minggu yang lalu ketika sebuah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) mengeluarkan hasil penelitiannya bahwa banyak minuman isotonik pengganti ion tubuh yang beredar di Indonesia mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan, maka ramai - ramailah perusa - haan penghasil minuman isotonik itu pasang iklan besar - besar di media massa untuk ”melawan” dan meyakinkan publik bahwa produknya aman untuk dikonsumsi.

Jadi dalam mempertahankan suatu citra produk maka kita juga harus dapat mempertahankan produk tersebut.


Referensi :
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2003-sitifahrin-283
http://www.perfspot.com/docs/doc.asp?id=45766
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/manajemen/pengaruh-penempatan-positioning-produk-terhadap-citra-produk-studi-pada-pen
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3020&Itemid=341

Tidak ada komentar:

Posting Komentar